Oke begini, karena gue sekarang masih dalam masa-masa nyantai jadinya postingan ini bisa sampai di hadapan kalian semua. Silahkan berik...

Suka Duka Menjadi Freelance Guide



Oke begini, karena gue sekarang masih dalam masa-masa nyantai jadinya postingan ini bisa sampai di hadapan kalian semua. Silahkan berikan applause seikhlasnya hahaha.
Sesuai dengan janji gue kemarin kemarin kemarin, gue pengen cerita suka duka menjadi freelance tour guide (kebanyakan sih suka nya hehehe). Jadi setelah puas menjadi tentor di semester satu dua tiga, di semester empat ini gue mencoba hal yang baru yaitu freelance tour guide. Bagi gue ini adalah kesempatan besar yang ga mau gue lewatkan. Dengan kemampuan bahasa Inggris gue yang masih terseret-seret akhirnya gue memberanikan diri. Dan puji Tuhan gue diterima di salah satu tour travel di Jogja.
Langsung aja ya daripada banyak cuap-cuap…

SENENGNYA

1.      Nambah pengalaman dan pengetahuan baru

Seorang tour guide, baik itu freelance ataupun bukan diharapkan memiliki wawasan yang luas. Tidak cuma tentang tempat wisata, tapi tentang sejarah, budaya, bahkan tentang issue serta berita yang terjadi saat ini. Jadi, seorang tour guide itu dengan kata lain harus tetap up to date. TG (Tour Guide) diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang baik bagi para tamu-tamunya.
Selain itu jika kita menjadi TG, kita pastinya akan mendapat hal-hal yang baru. Setiap trip adalah cerita. Kenapa? Karena tiap trip itu pasti akan membawa tamu yang berbeda-beda. Mulai dari karakter sampe budaya mereka pasti berbeda. Nah disini kita sebagai TG ga boleh monoton. Tiap pribadi itu unik, jadi kita harus menyikapi dan melayani mereka dengan cara yang beda juga J Kita sebagai TG juga bisa sharing banyak sama tamu kita. Tentunya informasi dari mereka dan kita itu kan berbeda.
Misalnya ya ada tamu dari Paris. Sewaktu dijalan dia melihat banyak sekali spanduk kampanye calon presiden yang bergantung manis di sepanjang jalan. Terus dia bertanya itu apa, kok banyak banget di sepanjang jalan?
Nah bayangkan kalau kita sebagai TG yang ga up to date, dan ga tau itu spanduk apaan. Hahahaha. Disini kita sebagai TG dapat menjelaskan bahwa itu adalah spanduk kampanye calon presiden. Bisa juga jelasin lebih dalam, Indonesia di tahun 2014 ini memiliki 2 calon siapa dan siapa. Terus tamu dari Paris itu bertanya lagi kenapa di satu spanduk ada dua foto? Nah kita bisa jelasin kalau satu lagi itu adalah wakilnya. Jadi di Indonesia itu udah sepaket hehehe. Setelah itu tamu dari Paris bakal sharing, kalau di sana itu pemilihan presiden ya presiden aja. Wakilnya dipilih setelahnya. Ada pemilihan lagi khusus buat wakil.
Nah dari sini kita mendapat pengetahuan baru kan? Pengetahuan yang berbeda dari yang kita punya sebelumnya, dan tentunya dari orang sana nya langsung.

2.      Nambah teman dan relasi

Seorang tamu bisa berubah menjadi seorang teman. Ada salah satu kenalan gue yang mendapat beasiswa ke luar negeri dari tamunya. Wow kan? Jadi intinya ketika kita membawa suatu trip, usahakan kita senyaman mungkin. Kalau kita sebagai TG udah nyaman, maka tamunya juga akan nyaman. Tapi jangan sok asik ya. Malah nanti tamunya ga nyaman. Hehehe. Ketika seseorang sudah nyaman sama kita, dia pasti akan bercerita banyak dan komunikasi dua arah yang baik pun akan terjadi.
Selain itu kita juga mendapat teman baru dari sesame guide di kantor. Jadi punya teman nongkrong baru deh dengan topik yang berbeda. Bisa sharing bareng juga. Dan yang paling asik itu adalah dapat relasi dari guide-guide di tempat wisata. Dan bahkan pemiliknya hahaha. Seru kan?

3.      Jalan-jalan gratis

Nah ini nih yang seru. Jalan-jalan gratis bahkan dibayar pula hahaha. Disini kita sebagai TG tentunya mengantar tamu kita ke tempat-tempat wisata dong. Disini gue berada di kota Jogja, kota pariwisata. Gue bukan asli Jogja, dan tentunya bagi gue objek wisata disini masih belum familiar dong. Nah ini juga kesempatan nih hahaha. Jadi bisa mengenal Jogja lebih jauh. Dan serunya lagi kita ga Cuma sekedar jalan-jalan dan foto-foto. Tapi kita tahu asal usulnya, sejarah dan segala tetekbengeknya.
Jadi ketika bosan di kosan kita bisa deh jalan-jalan sendiri atau bareng teman-teman. Jadi ketika ditanya mau kemana, ga ada lagi jawaban ga tau hehe.

4.      Melatih speaking dan public relation skill

Tidak diragukan lagi kalau seorang TG pasti akan mempunya kemampuan speaking dan public relation yang lumayan baik. Seorang TG jelas memiliki aturan-aturan sendiri waktu memberikan penjelasan dan informasi. Gesture, tone, voice volume, stand position, dan semuanya harus disesuaikan. Gesture tubuh harus senyaman mungkin dan jangan membuat gerakan-gerakan yang berlebihan, volume suara juga harus pas jangan terlalu kecil atapun terlalu nyaring. Pokoknya semasa training, seoarang calon TG pasti diajarin hal-hal seperti ini.
Ini juga berguna banget ga Cuma pasa saat guiding tapi saat presentasi di depan kelas. Ini menambah kepercayaan diri teman-teman. Gue sendiri yang dulunya sering takut dan gemetaran waktu presentasi, sekarang udah dibawa santai J


5.      Nambah uang jajan

Kalau yang ini ga perlu di jelasin lagi kali ya. Menurut gue penghasilan seorang TG dalam satu kali trip itu lumayan lah buat ukuran seorang mahasiswa perantau. Kalau masalah gaji dalam satu kali trip, gue ga bisa kasih tau, tapi kalau untuk masalah tip dari tamu… Lumayan cuy! Kalau beruntung bisa dapat 50k – 100k. Tergantung kebaikan hati si tamu dan seberapa nyaman dia sama pelayanan yang kita berikan hehehe.


SEDIHNYA

1.      Waktu nongkrong bareng teman berkurang

Dengan seiiring jadwal kita yang padat, tentunya jadwal main kita dengan teman-teman semakin berkurang. Tapi untungnya selama ini teman-teman gue bisa ngerti dan memaklumi jadwal gue. Cara gue ngatasinnya adalah mencari teman-teman baru dikantor. Jadi bisa saling bertukar pikiran dan tips tips juga. Tapi tetep ya jangan sampe temen-temen lama terlupakan. Kalau bisa pas ada waktu luang diajak main bareng gitu… Pastinya tambah seru dong ya?

2.      Tambah item

Nah ini dia yang sempet bikin gue frustasi. Antara lengan atas dan tangan beda warna. Apalagi gue kan selalu pake jam, nah keliatan banget belangnya. Apalagi kalau tangan dibandigin sama paha. Duh aduh, gue sedih hahaha. Belang dikaki gara-gara sering pake sandal jepit juga. Sebenernya gapapa sih kalau item, cuma kalau belang… Ya… nanti kita zebra cross lagi #eh
Lagian gue bangga punya kulit seperti ini, bule-bule pada pengen tau kulit kayak orang Indonesia, jadi berhentilah menilai bahwa putih itu selalu baik. Oke?

3.      Capek

Aktivitas yang banyak dan kalau high seaseon gini pasti tiap hari ada tawaran trip. Nah pandai-pandai aja menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Jangan sampai terlalu capek dan ujung-ujungnya sakit. Tapi semua rasa capek itu terbayar kok, beneran. Ketika melihat tamu yang kita bawa seneng, rasa capek kita pasti mendadak buyar J


Oke deh, sekian cerita dari gue. Bukan maksud menggurui, hanya bermaksud berbagi. Kalau ada pertanyaan bisa langsung komen, atau mungkin yang mau ngobrol silahkan silahturami ke twitter gue @angchrs
Gue juga baru buat ask.fm @angchrs silahkan J



1 comment:

  1. Kak ceritain juga dong gimana caranya biar bisa jadi tour guide 😊🙏

    ReplyDelete